Kamis, 17 Agustus 2017

LANGKAH LANGKAH INTERPRETASI CITRA

LANGKAH-LANGKAH INTERPRETASI CITRA

Untuk mendapatkan data geografi dari hasil pengindraan jauh harus dilakukan beberapa langkah terlebih dahulu.
1. Deteksi
Deteksi adalah upaya mengetahui benda dan gejala di sekitar lingkungan kita, dengan menggunakan alat pengindera (sensor). Dengan adanya data dari pengindraan jauh, untuk mendeteksi benda dan gejala di
sekitar kita, pengindraan tidak perlu secara langsung ke tempat sebenarnya, cukup melalui foto udara.
2. Identifikasi
Objek yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor. Terdapat tiga ciri-ciri utama yang dapat dikenali, yaitu spektral, spasial, dan temporal. Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek yang dinyatakan dengan rona dan warna. Ciri spatial meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, situs, dan asosiasi. Ciri temporal terkait dengan kondisi benda pada saat perekaman.
3. Pengenalan
Pengenalan adalah proses klasifikasi terhadap objek secara langsung yang tampak didasarkan pengetahuan lokal atau pengetahuan tertentu.
4. Analisis
Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan identitas objek.
5. Deduksi
Deduksi adalah pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah kearah yang lebih khusus. Bukti ini diperoleh dari objek yang tampak langsung.
6. Klasifikasi
Klasifikasi meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan interpretasi citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.
7. Idealisasi

Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra kedalam bentuk peta yang siap pakai.

KOMPONEN PENGINDERAAJ JAUH

Komponen-komponen pengindraan jauh antara lain sebagai berikut:
  • Sumber tenaga: Sumber tenaga dibagi menjadi 2 yaitu tenaga alamiah dan tenaga buatan. Tenaga alamiah adalah sumber tenaga yang berasal dari sinar matahari, sedangkan tenaga buatan adalah tenaga gelombang mikro. Semakin kuat intensitas tenaga semakin cerah hasil yang diperoleh.
  • Atmosfer: Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi yang terdiri dari gas yang sebagian besar terdiri dari unsur nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Gas-gas tersebut ada yang menyerap, menghantarkan, dan memantulkan gelombang elektromagnetik. Bagian dari atmosfer yang dapat meloloskan gelombang elektromagnetik secara langsung disebut jendela atmosfer (baca tentang atmosfer di Pengertian dan Manfaat Atmosfer).
  • Interaksi tenaga dengan objek: Jika suatu objek mempunyai tingkat kecerahan yang tinggi otomatis hasilnya akan lebih cerah. Di samping itu, sumber tenaga yang kuat akan memberikan hasil yang lebih cerah.
  • Sensor dan wahana: sensor adalah alat perekam data. Ada dua jenis sensor, yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik. Sensor fotografik akan menghasilkan citra yang berwujud citra foto (jika memakai foto udara) dan citra foto satelit (dengan satelit). Sensor elektronik bekerja dengan sistem sinyal elektronik, yang direkam dalam pita magnetik, kemudian diproses menjadi data digital. Wahana adalah kendaraan yang dipakai untuk membawa sensor. Contoh : Pesawat Terbang, Satelit.
  • Perolehan data: Data dalam pengindraan jauh dapat diperoleh secara manual ataupun digital. Intepretasi peta secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan stereoskop, sedangkan interpretasi secara digital dilakukan dengan bantuan komputer.
  • Penggunaan data: Hasil dari pengindraan jauh banyak digunakan oleh perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun swasta. Selain itu, hasil pengindraan jauh dapat digunakan dalam berbagai bidang, baik militer, pertambangan, dan hidrologi.