Kamis, 03 September 2015
Rabu, 02 September 2015
MATERI JAGAD RAYA DAN TATA SURYA
BAHAN AJAR GEOGRAFI
SMA NEGERI 2 CIAMIS
TAHUN PEMBELAJARAN 2015-2016
Kelas/Jurusan : X (Sepuluh)
Semester : 1 (Satu)
Alokasi
waktu : 5 x 45menit (3 kali
pertemuan)
Standar
Kompetensi : 2. Memahami sejarah
pembentukan Bumi
Kompetensi
Dasar : 2.2 Mendeskripsikan Tata
Surya dan Jagad Raya
Jenis
tagihan : Tugas individu
Indikator:
·
Mendeskripsikan teori terjadinya Tata
Surya dan Jagad Raya.
·
Menjelaskan perbedaan anggapan-anggapan
tentang Jagad Raya dan Alam Semesta.
·
Mendeskripsikan bentuk, ukuran, jarak galaksi
dalam Jagad Raya.
·
Mengidentifikasi bentuk, ukuran, dan
jarak galaksi dalam Jagad Raya.
·
Mengidentifikasi rotasi, revolusi, dan
ciri-ciri fisik Matahari.
·
Mendeskripsikan anggota-anggota Tata
Surya
Ringkasan isi materi:
Tata
Surya berasal dari kata tata yang artinya aturan/susunan/keluarga dan Surya
yang berarti Matahari.Jadi Tata Surya berarti keluarga atau susunan Matahari (Solar System/Zonnestelsel).Adapun
pengertian dari Tata Surya adalah keluarga atau susunan Matahari yang terdiri
dari satu bintang sejati, yakni Matahari sebagai pusat susunan; dikitari oleh
planet-planet, satelit-satelit, planetoid, meteor, dan komet.Tata Surya
merupakan bagian dari Jagad Raya.Jagad Raya adalah ruang yang sangat luas tidak
terhingga dengan batas-batasnya belum dapat diketahui dengan jelas sebagai
tempat benda-benda langit berada.Jagad Raya sering disebut dengan Antariksa
atau Alam Semesta (the Universe).
Teori-teori
Terjadinya Tata Surya:
1.
Teori Kabut (Nebula)
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant,
ahli Filsafat Jerman (1755) dan Pierre Simon
de
Laplace, ahli Astronomi Perancis (1796). Kedua orang tersebut tidak saling
mengenal,
namun
demikian pendapatnya tentang terjadinya Tata Surya memiliki kesamaan. Lantaran
kesamaan
pendapat itulah, maka kemudian pendapat kedua orang tersebut disatukan
menjadi
Teori Kabut (Nebula) Kant—Laplace. Teori ini sering disebut pula dengan Teori
Kabut/Chaos
yang oleh Laplace disebut Nebular
Hypothesis.
Isi teori: Tata Surya kita terbentuk dari
bola kabut raksasa dan panas yang berputar mengelilingi
sumbunya.
Perputaran semakin cepat dan perputaran pada kutubnya menimbulkan kekuatan
sentripetal
hingga memampat, sedang bagian tengahnya (ekuator) terdapat kekuatan
sentrifugal
hingga
terbentuklah tonjolan. Dalam keadaan memampat, bagian yang menonjol tersebut
justru
mendapat
gas secara pelahan-lahan. Bagian yang menonjol semakin bertambah dan akhirnya
sebagian
kabut gas terlempar dan mendingin hingga memadat, kemudian melakukan perputaran
yang
menjelma menjadi planet\planet. Sedang bagian tengahnya membentuk Matahari.
2.
Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlain,
ahli Geologi dan Moulton, ahli Astronomi dari
Amerika Serikat (1900).
Isi teori: Tata Surya terbentuk dari kabut
yang berbentuk spiral (berpilin). Kabut spiral itu terdiri
dari
butiran-butiran benda padat yang dingin (dinamai planetesimal). Kabut pilin itu
berputar
mengelilingi
titik pusatnya, sedang planetesimal-planetesimal itu mempunyai lintasan bebas,
sehingga
terjadilah tabrakan antarplanetesimal. Tabrakan antarplanetesimal menimbulkan
panas
dan
terjadi tumpukan-tumpukan planetesimal yang menjadi inti-inti mampat dan besar.
Inti yang
besar
dan terletak di pusat kabut pilin menjadi Matahari, sedang inti-inti yang kecil
dan
mendingin
di bagian luarnya menjadi planet-planet.
3.
Teori Pasang-surut
Teori
Pasang-surut dikemukakan oleh Jeans dan Jeffery dari Inggris (1917).
Isi teori: pada suatu masa dahulu kala, di
dekat Matahari lewat sebuah bintang raksasa; maka
terjadilah
gaya tarik-menarik antara keduanya, sehingga pada Matahari terjadilah pasang.
Bagian
Matahari yang menghadap ke bintang itu dan
bagian yang sebaliknya, menonjol keluar (seperti
pasang
naik dan pasang surut air laut). Ketika bintang itu masih jauh, pasang yang
terjadi masih
kecil,
tetapi ketika bintang raksasa itu semakin mendekat, maka semakin banyak materi
Matahari
yang
ditariknya. Kemudian setelah bintang itu kembali menjauh, maka semakin sedikit
pula
bagian
Matahari yang ditariknya, hingga gaya tarik bintang itupun sampailah pada batas
akhirnya.
Gumpalan gas yang terlepas dari materi Matahari itu seperti cerutu. Artinya,
pada
pangkal
dan ujung ketika bintang raksasa itu jauh dari Matahari, materi yang tertarik
sedikit/kecil,
sedang ketika di tengah-tengah, materi Matahari yang ditarik ukurannya besar.
Gumpalan-gumpalan
gas dari Matahari itu kemudian mendingin dan membentuk planet-planet.
Planet-planet yang dekat dan yang jauh dari
Matahari ukurannya kecil-kecil, sedangkan yang di
tengah-tengahnya
membentuk planet-planet yang besar ukurannya (Yupiter dan Saturnus).
4.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Lyttleton, ahli
Astronomi dari Inggris yg menjelaskan bahwa
dahulu
kala Matahari kita mempunyai sebuah bintang kembar yang kemudian meledak
setelah
ditabrak oleh bintang lain. Material hasil ledakan tersebut kemudian menjadi
planet
dan
mengitari Matahari.
5.
Teori Proto Planet (Teori Kondensasi)
Teori Proto Planet dikemukakakan Von
Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper yang
mengatakan
bahwa di sekitar Matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-
gumpalan
secara evolusi membentuk gumpalan padat. Gumpalan kabut gas itu dinamakan
proto
planet.
6.
Teori Awan Debu
Dikemukakan oleh F.L. Whippel, ahli
Astronomi dari Amerika Serikat dan Hannes Alven,
Astronom
dari Swedia. Menurut mereka, Tata Surya berawal dari Matahari yang berputar
cepat
dengan piringan gas di sekelilingnya dan kemudian membentuk planet-planet yang
beredar
mengelilingi Matahari.
Teori-teori
Terjadinya Jagad Raya:
1.
Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Tokoh-tokoh yang berkaitan dengan teori ini
adalah Albert Einstein (1915), ahli
Kosmologi
modern; seorang ahli Fisika Rusia (1922); dan Edwin Hubble (1929).
2.
Teori Keadaan Tetap/Mantap (Steady State
Theory)
Dikemukakan
oleh Fred Hoyle dan beberapa ahli Astrofisika Inggris.
3.
Teori Mengembang dan Memampat (Oscillating
Theory)
Teori
ini sering pula disebut dengan Teori Ekspansi dan Konstraksi.
Anggapan-anggapan
Tentang Jagad Raya/Alam Semesta:
1.
Anggapan Antroposentris
Anggapan ini menyatakan bahwa manusia
sebagai pusat dari segalanya yang ada di
sekitarnya.
Penganut anggapan ini:
a.
Bangsa Babilon (2.000SM)
Mereka menggambarkan bahwa Alam Semesta
ini merupakan kubah tertutup dengan
Bumi
sebagai lantainya.Sekeliling Bumi dianggap ada jurang yang tergenang air. Sebe-
rang
air terdapat gunung tinggi yg berfungsi sebagai penyangga langit. Mereka sudah
mengetahui
1tahun = 365hari.
b.
Bangsa Ibrani
Mereka
menganggap bahwa langit ditopang oleh tiang-tiang raksasa. Di langit terdapat
Matahari, Bulan, dan bintang-bintang
yang menempel. Langit itu juga memiliki jendela-
jendela
untuk mencurahkan air hujan. Konsep Alam Semesta bangsa ini dipengaruhi
oleh
alam pikiran bangsa Babilon.
2.
Anggapan Geosentris (abad ke-6SM)
Menyatakan
bahwa Bumi adalah pusat dari Alam Semesta. Semua benda langit mengelili-
ngi
Bumi yang merupakan pusat semua kekuatan. Anggapan yg kali pertama dikemukakan
Ptolomeus ini didukung anggapan ini:
Socrates, Plato, Aristoteles, Thales, Anaximander,
dan
Pytagoras.
3.
Anggapan Heliosentris
Menyatakan
bahwa pusat Jagad Raya adalah Matahari. Para pendukung anggapan ini:
Nicolas Copernicus (1473—1543), Bruno,
Johanes Kepler, Galileo Galilei, Sir Isaac
Newton.
Copernicus dalam bukunya “De Revolutionibus Orbium Caelestium” (Revolusi
Peredaran
Benda-benda Langit) pada 1507, mengemukakan
adanya sistem Matahari, dengan
Matahari sebagai pusat yang dikelilingi
planet-planet; Bulan mengelilingi Bumi dan secara
bersama-sama
mengelilingi Matahari. Bumi berputar ke arah timur pada porosnya yang
mengakibatkan
siang dan malam.
4.
Anggapan Philolaus
Philolaus (abad ke-5SM) berpendapat bahwa
pusat peredaran benda angkasa ditempati oleh pusat
api
raksasa yang sekelilingnya terdapat Bumi, Bulan, Matahari, planet bergerak
mengelilingi
pusat
api tersebut dengan lintasan berbentuk lingkaran.
Bentuk,
Ukuran, Jarak Galaksi dalam Jagad Raya
Ciri-ciri
galaksi:
a.
Memiliki cahaya sendiri
b.
Jarak antargalaksi sangat jauh, bertahun-tahun cahaya
c.
Galaksi itu memiliki bentuk-bentuk tertentu. Bentuk-bentuk tersebut adalah:
- Bentuk spiral/pilin
(Sumber:
http://galaksi-dan-planet.blogspot.com)
•
Jumlah: 75% dari seluruh galaksi
•
Contoh: Bimasakti (Milkyway), nebula
spiral besar Andromeda (Messier/M31),
Andromeda, M81 Ursa Mayor, M51
Canes Venatici, Virgo, NGC 7741, M33
(NGC598) Triangulum, Markarian
348, Blue Pinwheel, dll.
- Bentuk elips
(Sumber:
http://galaksi-dan-planet.blogspot.com)
•
Jumlah: 20%
•
Contoh: Leo I dan II, Ursa Mayor, Ursa Minor, Drako, Skulptor, Fornaks, NGC
205, M32
(NGC221),
M49 (NGC4472), M60 (NGC4649), dan M80 (NGC 4486).
- Bentuk tak beraturan
•
Jumlah: 5%
•
Contoh: Kabut Magellanik besar, M13 Herkules (bundar), Canes, M82 (NGC3034) Cigar,
dll.
Bentuk dan Ukuran Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti bila dilihat dari atas (dilihat
dari kutub utara) berbentuk spiral danjika dilihat
dari
samping berbentuk seperti cakram. Bagian tengahnya tebal dan menipis ke segala
penjuru.
Matahari
merupakan salah satu bintang dalam Bimasakti.Letaknya di salah satu bagian
tepinya.
Letak
Matahari yg demikian disebut eksentris.Jumlah bintang di tepi Bimasakti
terdapat
±
20milyar bintang dan bagian tengahnya ± 80milyarbintang.Diduga
pusat galaksi terletak pada
arah
rasi bintang Sagitarius di bola langit selatan, karena di tempat tersebut
merupakan bagian
dari
Bimasakti yang paling terang, sebagai akibat kerumunan bintang-bintang yang
paling padat.
Jarak
antara kedudukan Matahari dengan pusat galaksi sejauh 30.000tahun cahaya.Tebal
bagian
tengah
10.000 tahun cahaya (1/10 dari diameter bidang ekuatornya). Tebal bagian tepi
Bimasakti
sebagai
kedudukan Matahari adalah 3.200tahun cahaya—4.800tahun cahaya.
Bidang
ekuator Bimasakti berkecondongan (berinklinasi) 63O terhadap bidang
ekuator langit.
Kutub utara Bimasakti terdapat pada rasi
Koma Berenensis di bola langit utara dengan assensio
rekta
190O dan deklinasinya + 28O.
Catatan:
-
1tahun cahaya = 9,461 x 1012km (9.461.000.000.000km)
-
Satu tahun cahaya adalah: ukuran jarak yang sama panjangnya dengan jarak tempuh
sinar dalam
satu
tahun. Kecepatan cahaya = 300.000km/detik. Artinya dalam satu detik, cahaya
dapat
menempuhjarak
sejauh 300.000km.
- Assensio Rekta (α)
adalah: sepotong busur di ekuator langit yang diukur dari titik Aries sampai
titikkaki
deklinasi bintang itu (K). Besarnya 0O—360O, diukur dari
barat ke timur.
- Deklinasi bintang adalah (δ): sepotong
busur dari lingkaran deklinasi yang diukur dari titik
perpotongan
ekuator langit dengan lingkaran deklinasi sampai bintang itu sendiri.
- Lingkaran deklinasi adalah: lingkaran
pada bola langit yang ditarik melalui kedua kutub langit,
bergaris
menengahkan sumbu langit dan tegak lurus dengan ekuator langit.
- Ekuator langit (EQ) adalah: lingkaran
besar yang bidangnya melalui pusat bola langit dan tegak
lurus
pada sumbu langit. Bidang ekuator langit merupakan perpanjangan dari bidang
ekuator
(khatulistiwa) Bumi.
Jarak Antargalaksi
1. Galaksi Magellan
Merupakan
galaksi paling dekat dengan Bimasakti.Jaraknya ± 150.000tahun
cahaya. Letaknya
di
belahan langit selatan.
2. Galaksi Andromeda
Kabut besar berbentuk spiral yang
ukurannya dua kali lipat galaksi Bimasakti, berjarak
1.500.000tahun
cahaya.
3. Galaksi Markarian 348
Merupakan
galaksi terbesar di Jagad Raya.Besarnya 13 kali Bimasakti. Diameternya
1.300.000tahun
cahaya.Masih dalam pengamatan para Astronom.
3. Galaksi Blue Pinwheel
Galaksi
ini terletak ±
2.000.000tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
4. Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor terletak±
10.000.000tahun cahaya.
5. Galaksi Langit Hydra
Merupakan
galaksi yang tampak samar-samar, terdiri dari ±
100.000.000.000bintang. Jaraknya
>
10.000.000tahun cahaya dari Bimasakti.
6. Galaksi Markarian 348
Merupakan
galaksi terbesar di Jagad Raya.Besarnya 13 kali Bimasakti. Diameternya
1.300.000tahun
cahaya.Masih dalam pengamatan para Astronom.
7. Galaksi yang Sangat Jauh Letaknya
Galaksi-galaksi yang termasuk kategori
ini terletak > 10.000.000tahun cahaya dari galaksi
Bimasakti.
Contoh: galaksi Silvery, Triangulum,
Whirlpool, dll.
Bintang
Bintang
(bintang sejati) adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri, terdiri
dari gas pijar yang memiliki warna utama tertentu.
Warna
bintang menunjukkan kekuatan panasnya.
-
Bintang merah, suhu permukaannya 2.000oC—3.500oC (kurang
panas). Contoh: bintang Antares
dirasiSkorpio.
-
Bintang oranye, suhu permukaanya 3.500oC—5.000oC (agak
panas).
-
Bintang kuning, permukaanya bersuhu sekitar 6.000oC (panas). Contoh:
Matahari.
-
Bintang putih kebiru-biruan, permukaanya bersuhu 2,2 x 104oC—3,3 x
104oC (lebih panas).
Derajat
kekuatan sinar bintang disebut magnitude (magnitudo).Magnitude bintang ada dua
macam, yakni magnitude absolut (mutlak) dan magnitude yang tampak dari Bumi.
Beberapa
contoh magnitude bintang:
-
Bintang Antares (rasi Skorpio) :
1,3
-
β Sentauri (rasi Sentaurus) :
0,9
-
α Sentauri (rasi Sentaurus) :
0,1 (hampir 0)
-
Kanopus (rasi Karina) :
- 0,9
-
Sirius (rasi Kanis Mayor) :
- 1,6
-
Venus (bukan bintang sejati/planet) : - 4
-
Matahari :
- 27
Pengelompokan
Bintang Berdasarkan besarnya:
-
Bintang kerdil. Contoh: Matahari.
-
Bintang raksasa. Contoh: Aldebaran dan Pegasi.
-
Bintang super raksasa. Contoh: Antares dan Betalgjusa.
Siklus
Perkembangan Bintang
1.
Nebula:
Adalah
kelompok bintang yang tampak seperti kabut, terdiri dari awan gas dan debu.
Awan gas
dan
debu yang berukuran lebih kecil dan padat disebut globul. Ukurannya sama dengan
Tata
Surya
kita yang membentuk suatu bintang berukuran seperti Matahari. Contoh: nebula
Orion
M42 di rasi Orion dan nebula Trifid di rasi
Sagitarius.
2.
Protestar dan Protoplane:
Protestar adalah globul yang menjadi lebih
dingin, kemudian memanas dan mulai bersinar redup
(membentuk bintang merah).
Protoplane
adalah cikal bakal (embrio) planet yang ada di sekeliling protestar.
3.
Bintang:
Terbentuk dari protestar yang mengerut,
menjadi semakin panas dan menghasilkan energi dengan
mengkonversikan
hidrogen menjadi helium.
4.
Bintang raksasa merah:
Bintang yang menjadi semakin panas, lapisan
terluarnya mengembang dan menjadi lebih dingin
dan
lebih merah hingga menghancurkan planet di sekitarnya.
5.
Bintang cebol putih:
Bintang yang terbentuk dari bintang merah
raksasa dengan ukuran yang maksimal, kemudian
tidak
stabil dan terus berdenyut, mengembang dan menyusut. Lapisan terluarnya memecah
menjadi
nebula cincin yang kemudian intinya menyusut.
Beberapa
Istilah yang Berkaitan dengan Bintang:
1.
Cluster (gugus bintang/tumpuk
bintang):
Merupakan
sekelompok bintang yang melakukan peredarab bersama-sama.
2.
Binary Stars:
Bintang
kembar atau dua bintang yang berdekatan dan mempunyai hubungan erat.
Contoh: bintang α dan β Centauri, Antares,
Sirius, dan Aldebaran.
3.
Rasi bintang (konstelasi bintang):
Ialah kelompok bintang yang diberi nama
menurut perilaku atau bentuknya di langit. Contoh:
a. Di belahan utara bola langit:
Rasi
Koma Bereninses, Bootes, Korona BR.,
Herkules, Lira, Signus, Perseus, Auriga, Links,
Serpens, Ofiukhus, Pegasus, dll.
b. Di belahan selatan bola langit:
Rasi
Skulptor, Pissis Astr., Ara, Lupus, Sentaurus, Vela, Puppis, Kanis Mayor,
Kolumba,
Dorado, Fornaks, Setus, Hidra, Indus,
Pavo, Ara, Triangulum, Korvus, Kruks, Argo, dll.
c. Di sekitar ekuator langit:
Rasi Akuila, Ofiukhus, Monoseros,
Orion, dll.
4.
Zodiak:
Adalah
12 rasi bintang yang berada di sepanjang ekliptika. Keduabelas rasi bintang itu
adalah
Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo,
Libra, Skorpio, Sagitarius, Carpricornus, Aquarius,
dan
Pisces.
5.
Nova (bintang baru):
Bintang redup yang tiba-tiba menjadi 100—1.000.000 lebih
terang untuk beberapa hari sebelum
memudar
kembali. Terang yang tiba-tiba terjadi lantaran adanya ledakan gas ke ruang
angkasa
dari
bintang tersebut.
6.
Supernova:
Bintang
yang meledak kemudian hancur berkeping-keping. Diduga merupakan peristiwa
berakhirnya
sebuah bintang.
7.
Pulsar (bintang netron):
Merupakan bintang yang massanya > 1,5
kali massa Matahari dan berakhir menjadi bintang kecil
yang
sangat padat.
8.
Lubang Hitam (Black Hole):
Adalah suatu lubang berwarna hitam yang terbentuk
dari bintang berukuran sangat besar dengan
massa>
3 kali massa Matahari yang kemudian menyusut.
9.
Quasar:
Suatu benda langit yang tampak seperti
bintang dan merupakan benda jauh dengan energi dalam
jumlah
besar.
10.
Nebula:
Adalah
awan debu yang sangat banyak di antara bintang-bintang dan bentuknya tidak
teratur.
Rotasi,
Revolusi, dan Ciri-ciri Fisik Matahari
1.
Rotasi
Rotasi
adalah peredaran benda langit mengelilingi sumbunya sendiri. Kala rotasi
Matahari
adalah:
25 ¼ hari.
2.
Revolusi
Revolusi
adalah peredaran benda langit mengelilingi/menuju titik tertentu. Matahari
sebagai
bendalangit
juga bergerak di antara gugusan bintang-bintang menuju titik Apex, dekat bintang
Wega
dengan kecepatan 20km/detik. Titik Apex
adalah titik di bola langit yang Ascensio
Rectanya (α):
270odan Deklinasinya(δ): + 30o. Setelah sampai titik
tersebut, Matahari kembali
menuju
titik Antapex.
3.
Ciri-ciri fisik Matahari
a.
Matahari merupakan salah satu bintang sejati yang merupakan pusat Tata Surya
kita.
b.
Bentuk Matahari: bola gas pijar raksasa yang memancarkan energi sangat besar,
termasuk
cahaya.
c. Diameter Matahari: 1.400.000km (109 xdiameter
Bumi).
Luas
permukaan Matahari = 4 x kuadrat jari-jarinya ( 6.087 x 1022 = 6,087
x 1021km2).
Volume Matahari = pangkat tiga
jari-jarinya.
Massa Matahari: 330.000 x massa Bumi (
1,99 x 1033gr).
Massa jenis= massa : volume = 1,4gr/cm3
(lebih kecil dari massa jenis Bumi—5,5gr/cm3).
d. Energi pancaran Matahari terdiri dari
berbagai gel elektromagnetik (spektrum Matahari).
Konstanta Matahari adalah: jumlah
rata-rata kalori yang diterima atmosfer bagian atas Bumi
dari
gelombang elektromagnetik Matahari. Besarnya dua kalori/cm setiap detik.
e. Materi penyusun Matahari: 70% hidrogen,
25% helium (He), 5% unsur-unsur lainnya.
f.Bagian
inti yg merupakan dapur tempat berlangsungnya ledakan inti (reaksi nuklir)
atom-atom
hidrogen
menjadi atom-atom helium, sehingga menghasilkan sejumlah energi. Energi panas
itu
dirambatkan
ke permukaan dan selanjutnya dipancarkan ke angkasa luar. Temperaturnya
15.000.000oK
(15.000.000oC—20.000.000oC).
g.
Bagian permukaan Matahari merupakan bidang yang berkerut dan aktif. Suhu
permukaan
mencapai
5.800oK (6.000oC).
4.
Bagian-bagian yang tampak pada Matahari:
a. Fotosfer (Photosphere): bagian Matahari yang tampak menyerupai piringan
putih kekuningan
bersinarterang
menyilaukan. Fotosfer tidak rata, tetapi berbintik-bintik yang disebut
granulasi
fotosfer.Fotosfer bagian atas terdapat lapisan gas yang
dianggap sebagai atmosfer atas dari
Matahari.Fotosfer
berarti lapisan cahaya.
b. Kromosfer (Chromosphere): merupakan lapisan gas tebal berwarna merah yang
mengelilingi
fotosfer
(yang terletak di tepi dalam fotosfer). Kromosfer sering disebut dengan
atmosfer
bawah
dari Matahari. Hanya tampak ketika gerhana Matahari total. Lapisan bawah
kromosfer
terjadi
dari uap logam magnesium dan besi, sedang lapisan atasnya terdiri dari zat air.
c. Korona (Corona): merupakan lapisan Matahari yang paling luar, mengelilingi
kromosfer,
berwarna
putih mentah dan berkilau yang tampak seperti karangan bunga sinar. Korona
berasal
dari
kata krans yang artinya karangan
bunga). Korona dianggap lapisan atmosfer Matahari
yang
teratas (tertinggi). Korona juga hanya bisa dilihat ketika gerhana Matahari
total.
d. Lidah api(Protuberans/Prominences): massa gas yang memijar seperti nyala
(lidah) api dan
memancar
dari bintik-bintik Matahari dengan jangkauan pancarannya hingga mencapai
puluhan
ribu kilometer. Warnanya merah dan materialnya tersusun dari proton dan
elektron
yang
berasal dari atom hydrogen. Sebagian materi ini masuk ke atmosfer Bumi dan
menimbulkan
pemainan sinar yang disebut aurora.
e.
Bintik-bintik/Noda-noda Matahari (Sunspots):
bagian dari permukaan Matahari yang suhunya
lebih
rendah dari sekelilingnya (1.500oC) karena terhalangnya kepulan gas
panas dari dalam
Matahari.Dilihat
dari Bumi, bagian tersebut tampak sebagai noda yang berwarna gelap.
f. Flares:
bagian di permukaan Matahari yang terlihat sangat terang di antara dua
noda-noda
Matahari
karena suhunya jauh lebih tinggi dari sekitarnya.
5.
Jarak Matahari—Bumi:
a. Jarak terjauh (aphelium) :
152.000.000km
b.
Jarak terdekat (perihelium) : 147.000.000km
c. Jarak rata-rata : 149.500.000km
Anggota-anggota
Tata Surya
Tata
Surya terdiri dari:
1.
Matahari
2.
Planet-planet
3.
Satelit
4.
Asteroid/Planetoida
5.
Komet
6.
Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
7.
Planet Kerdil (Pluto, Ceres, dan 2003 UB313/Xena)
Deskripsi
masing-masing anggota Tata Surya
1.
Matahari (sudah dibahas di halaman sebelumnya).
2.
Planet-planet:
Planet adalah benda langit yang mengitari
bintang sejati (Matahari) dan tidak memiliki sumber
cahaya
sendiri. Cahaya yang dipancarkan merupakan pantulan. Lantaran itulah planet
sering
disebut
bintang sayarah.(Syarat-syarat benda langit sebagai planet dapat dilihat di
halaman 15).
a.
Klasifikasi planet
- Berdasarkan lintasan Bumi ke
Matahari:
1. Planet Dalam: Merkurius dan Venus.
2. Planet Luar: Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Berdasarkan lintasan Planetoid
sebagai batasnya (berdasarkan massanya):
1. Planet Inferior (bermassa kecil):
Merkurius, Venus, dan Bumi.
2. Planet Superior (bermassa besar):
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Berdasarkan sifat dan ukurannya:
1. Planet Kebumian (Terestrial)
Karakteristik:
a. Massanya kecil, tetapi
kerapatan massanya besar (3.800kg/m3—5.500kg/m3)
b. Oleh karena itu, planet
Kebumian ukurannya kecil dan sifatnya mampat.
c. Permukaan planet terdiri dari batuan
keras dan terdapat kawah, lembah, dan gunung api.
d. Jumlah atom hydrogen dan
helium sedikit.
Planet-planet yang termasuk
kelompok planet Kebumian: Merkurius, Venus, dan Bumi.
Ada sumber lain yang memasukkan planet
Mars dalam kelompok ini.
2.
Planet Jovian (planet raksasa)
Karakteristik:
a. Massa besar, tetapi kerapatannya kecil
(700kg/m3—2.200kg/m3)
b.
Atmosfer tebal dan terdiri dari hidrogen dan helium
Planet-planet
tersebut adalah: Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b. Deskripsi singkat masing-masing planet
- Merkurius (bhs. Inggris: Mercury, bhs. Arab: Utari, bhs. Sanskerta: Buddha)
Merupakan
planet terkecil dan terdekat dengan Matahari. Bentuk permukaanya banyak
kepundan
sebagai hasil tumbukan meteor, karena atmosfernya tipis. Banyak aktivitas
vulkanisme.Dijumpai
adanya klif hasil patahan di kutub. Suhu siang hari 500oC dan malam
hari
150oC.
- Venus (bhs. Arab: Zuhara, bhs. Sanskerta: Sita)
Merupakan
planet yang paling terang cahaya jika dilihat dari Bumi. Sering nampak sebagai
bintang
pagi (bintang fajar) dan bintang sore (bintang kejora). Venus mempunyai banyak
persamaan
dengan Bumi; terutama ukuran, massa, dan densitasnya. Suhunya selalu panas
(rata-rata
100oC) dan tidak ada air. Keistimewaan Venus pada rotasinya yang
searah dengan
jarum
jam (timur--barat) dan rotasinya sangat lambat ( Bambang N.M. dan
Purwadi S.,
2007:28) menyebutkan bahawa kala
rotasinya sama dengan kala revolusinya, yakni 224,701
hari.
Atmosfernya selalu tertutup awan yang bersifat seperti rumah kaca. Hasil
penelitian
wahana
angkasa menemukan bentang alam pegunungan yang masih muda dan formasi
pegunungan
tua.
- Bumi (bhs. Inggris: Earth, bhs. Arab: Ardhi)
Merupakan planet yang memiliki
syarat-syarat kehidupan, yakni adanya lithosfer, atmosfer,
dan
hidrosfer. Pemukaan Bumi yang mayoritas berupa air (70%), terutama laut
melantarkan
Bumidikenal
dengan planet Biru. Jarak Bumi—Matahari sama dg 1 satuan astronomik (SA).
- Diameter : 12.757km (khatulistiwa)
12.714km
(kutub)
- Rata-rat jari-jari : 6.278km (jari-jari khatulistiwa
21km lebih panjang dari jari-jari
kutub)
- Massa : 6 x 6 x 1.021ton
- Luas permukaan : 510.541.000 km²
- Berat Jenis rata-rata : 5,52 (BJ bag. dlm. diperkirakan 12)
- Volume air : 1,4milyar km³ (97,5% berupa air laut)
- Gaya tarik : Gaya tarik Bumi di kutub lebih besar daripada
gaya tarik di
khatulistiwa. Perubahan percepatannya
mencapai
0,5%. Susunan batuan berpengaruh dalam hal
ini.
Bila Berat Jenis batuan rendah, maka rendah pula
gaya
tariknya.
- Kemagnetan : KU & KS magnet Bumi tidak berimpit dengan
kutub Geografi
Bumi, yakni 70º5’33” U, 96º45’3” B,
dan
75º6’ S, 154º8’ T.
- Suhu : 2.000ºC - 20.000ºC (dalam inti
Bumi)
- Susunan internal : lithosfer, mantel, inti
- Bagian Bumi yg lain : atmosfer, hidrosfer, biosfer (ada pula
yang menambahkan dengan
pedosfer
dan antroposfer)
- Mars (bhs. Arab: Marikh, bhs. Sansekerta: Anggara)
Ketika beroposisi dengan Matahari,
manusia di Bumi dapat melihat Mars sebagai bintang
merah,
maka orang Jawa menyebutnya bintang Jaka Belek. Pergantian musim juga terjadi
pada
Mars.Kutubnya
diselimuti es.Atmosfernya sangat tipis.
- Yupiter (bhs. Arab: Masturi, bhs. Sanskerta: Respati)
Merupakan
planet terbesar (the Giant Planet).
Keistimewaan Yupiter: daratannya berotasi cepat,
sedang
atmosfernya hampir tak berotasi. Kepadatannya sangat rendah. Berat jenisnya
1,33.
Unsur-unsur penyusunnya 85% hidrogen (H), hampir
15% helium (He), dan dalam jumlah kecil
metana
(CH4) serta amoniak (NH3).Pada bagian atas atmosfernya
terdapat noda merah yang
merupakan
pusaran badai. Yupiter memiliki cincin, namun hanya tipis dan tidakseistimewa
cincin
Saturnus.
- Saturnus (bhs. Inggris: Saturn,bhs. Arab: Zuhal, bhs. Sanskerta: Syanaiskara)
Merupakan
planet paling menarik perhatian astronom karena cincinnya yang bersifat konsentris.
Cincin tersebut tersusun atas batuan
padat penyusun bulan yang di antaranya mungkin berupa
butiran
es halus dan transparan, sehingga bintang yang ada di baliknya bisa tampak
jelas dari
Bumi.
Tebalnya antara 10m—100m dan lebarnya 275.000km, tersusun dari beberapa lapis
dengan
bagian paling terang adalah lapisan ketiga dari arah planet Saturnus.Suhunya
-150oC.
Cincin
tersebut selalu segaris dg khatulistiwa Saturnus. Atmofer Saturnus sangat pekat
yang
sebagian
besar berupa hidrogen. Gas-gas lainnya adalah helium, metana, dan kristal
amoniak
beku.
- Uranus
Diketemukan
secara tidak sengaja oleh Sir William Herschel (Inggris) tahun 1781.Jika
dilihat
dengan
teropong, Uranus tampak berwarna hijau yang sumbunya berkemiringan 98o
terhadap
garis
tegak lurus. Planet ini bentuknya seperti keping suram. Setelah diselidiki
ternyata sumbu
rotasinya
sebidang dengan bidang revolusinya. Akibatnya semua permukaan Uranus bisa
mendapat
sinar Matahari. Artinya, Matahari akan bergeser dari kutub utara sampai ke
kutub
selatanselama
periode revolusinya.Suhu rata-ratanya -185oC.
- Neptunus (bhs. Inggris: Neptune)
Merupakan
planet yang bercahaya lemah karena paling jauh dari Matahari. Neptunus
diketemukan
tahun 1846 oleh astronom yang bekerja di Observatorium Berlin. Berdasarkan
wujudnya,
Neptunus dikatakan sebagai kembaran Uranus.Permukaannya ditutupi oleh methan
yang
dingin. Atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium.Neptunus ditutupi awan
putih.
Suhunya
-210oC.
Tabel 1 DATA-DATA TAMBAHAN DARI MASING-MASING PLANET
Planet
|
Jarak dari Matahari (106km)
|
Periode Revolusi
|
Periode Rotasi
|
Diameter (km)
|
Massa (1023kg)
|
Merkurius
|
58
|
87,969hr
|
59hr
|
4.878
|
3,3
|
Venus
|
108
|
224,701hr
|
224,701hr
|
12.102
|
48,7
|
Bumi
|
149,5
|
365,256hr
|
24jam
|
12.756
|
59,7
|
Mars
|
225
|
686,980hari
|
24jam
37’
|
6.794
|
6,4
|
Yupiter
|
778
|
11,862th
|
9,9jam
|
142.796
|
18.988
|
Saturnus
|
1.500
|
29,458th
|
10jam
|
120.660
|
5.685
|
Uranus
|
2.900
|
84,015th
|
11jam
|
50.800
|
866
|
Neptunus
|
4.500
|
164,788th
|
16jam
|
48.450
|
1.028
|
3.
Satelit
Satelit adalah benda langit yang menjadi pengikut/pengiring
planet yang terbentuk bersama-sama
proses
terbentuknya planet, beredar mengelilingi planet dan bersama-sama planet
beredar
mengelilingi
Matahari. Satelit yang dimaksud adalah satelit alam.
TABEL 2 SATELIT-SATELIT DALAM TATA SURYA KITA
No.
|
PLANET
|
NAMA SATELIT
|
JUMLAH SATELIT
|
1.
|
Merkurius
|
-
|
-
|
2.
|
Venus
|
-
|
-
|
3.
|
Bumi
|
Bulan
(Moon, Lunar)
|
1
|
4.
|
Mars
|
Deimos
dan Phobos
|
2
|
5.
|
Yupiter
|
Metis,
Andrastea, Amalthea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia,
Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 buah satelit belum
memiliki nama.
|
16
|
6.
|
Saturnus
|
Atlas,
1980 S27, 1980 S26 Euphemetheus, Janus, Mimas, Enceladus, Tethys, Telesto,
Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe, dan 1satelit
blm bernama.
|
18
|
7.
|
Uranus
|
Ariel,
Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, dan 10 satelit lainnya belum memiliki nama.
|
15
|
8.
|
Neptunus
|
Triton,
Nereid, dan enam satelit lainnya belum bernama.
|
8
|
Total Satelit
dlm Tata Surya
|
60
|
Bulan sebagai satelit Bumi:
a.
Fase Bulan (rupa-rupa semu Bulan)
Fase Bulan adalah bentuk Bulan yang
selalu berubah-ubah dilihat dari Bumi sebagai akibat
bagianBulan
yang terkena sinar Matahari selalu tidak sama secara teratur.
(Sumber: nu.or.id).
- Fase Bulan mati atau Bulan baru:
Seluruh
bagian Bulan yang mendapat sinar Matahari tidak menghadap ke Bumi. Bagian
Bulan yang menghadap ke Bumi gelap,
maka seluruh bulatan Bulan tidak tampak dari Bumi
(berkonjungsi).
- Fase Bulan sabit:
Bulan
tampak dari Bumi seperti sabit yang ujungnya menghadap ke barat (Bulan timbul).
- Fase kuartir pertama:
Bulan
tampak dari Bumi seperti setengah bulatan sesudah tujuh hari (sekitar tanggal
7).
-
Fase gibbous:
Bulan
tampak hampir bercahaya penuh (¾ bulatan) bila dilihat dari Bumi.
- Fase Bulan purnama:
Bulan
tampak bercahaya penuh (Bulan purnama) bila dilihat dari Bumi. Kedudukan Bulan
saat
itu sedang berhadap-hadapan dengan Matahari dilihat dari Bumi (beroposisi).
- Fase gibbous:
Bulan
tampak sudah tidak bercahaya penuh lagi (¾bulatan) ketika dilihat dari Bumi.
- Fase kuartir terakhir:
Bulan
kembali tampak bersinar seperti setengah bulatan pada minggu terakhir.
-
Fase Bulan sabit tua:
Bulan kembali tampak bersinar seperti
sabit yang ujungnya menghadap ke timur (Bulan
surut).
b.
Jarak Bumi—Bulan
- Jarak paling jauh : 405.000km
- Jarak paling dekat : 363.000km
- Jarak rata-rata : 385.000km
4.
Asteroid/Planetoida
Asteroid/Planetoida adalah planet-planet
kecil yang terletak antara planet Mars dan planet
Yupiter.Benda-benda
langit ini mayoritas mengorbit Matahari, kecuali asteroid Icarus, Apollo,
dan
Trojan. Asteroid Icarus dan Apollo orbitnya menyimpang masuk ke sebelah dalam
orbit
Mars,
bahkan mendekati Matahari. Sedang asteroid Trojan beredar di sekitar orbit
Yupiter.
Asteroid yang mempunyai susunan materi
seperti Bumi adalah Icarus, Eros, Toros, dan
Geografos.Jumlah
yang diketahui sebanyak ± 2.000buah dengan garis tengah antara
1,6km—
400km.
Beberapa asteroid yang berukuran besar
antara lain Ceres, Pallas, Vesta, dan Hygea.
5.
Komet (bintang berekor)
(Sumber: MA Oeranthi QBS)
Komet adalahbenda langit menyerupai bintang
dengan ekor api di belakangnya yang materinya
terdiri
dari batuan dan debu bercampur dengan gas-gas membeku.Struktur komet terdiri
dari
kepala
dan ekor. Kepala komet terdiri dari inti (bagian yang banyak bercahaya) dan
koma (bagian
selubung
samping). Ekor komet merupakan aliran gas sangat tipis yang panjangnya 10km—
100.000.000km.
Ekor komet selalu menjauhi Matahari lantaran tekanan dari cahaya Matahari.
Cahaya
komet merupakan cahaya resonansi dan cahaya flurosensi.Ekor komet terdiri dari
gas
CO, CN2, dan gas-gas labil
seperti CH2, NH2, serta OH sebagai hasil dissosiasi CH4,
NH3, dan
H2O. Orbit komet
dalammengelilingi Matahari berbentuk ellips, parabola,atauhiperbola.
Contoh-contoh komet:
a.
Komet Encke yang muncul setiap 3,3tahun sekali. Lintasannya terpendek.
b.
Komet Halley yang muncul setiap 76tahun sekali. Lintasannya terpanjang.
Sinarnya terang
hingga
nampak di siang hari.
c.
Komet Beila yang pernah muncul tiga kali dengan rentang 6,5tahun (1832, 1839,
dan 1845).
Pada
akhir tahun 1845 komet tersebut muncul dlm keadaan sudah pecah menjadi dua.
Komet
ini
muncul terakhir tahun 1852, kemudian menghilang. Diduga hancur menjadi hujan
meteor.
d. Contoh komet lainnya: Ikeya Seki (1965),
Kohoutek (1973), West (1986).
6.
Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
(Sumber: perseids_movie_orig)
a. Meteoroid adalah batuan kosmis yang memasuki
atmosfer Bumi, kemudian berpijar dan
membentuk
bola api akibat gesekan dengan atmosfer. Benda kosmis ini sering disebut boloid
yang
orang Jawa sering menyebut ndaru.Tidak
jarang benda langit ini menimbulkan ledakan.
b. Meteor adalah debu/kersikkosmis yang memasuki
atmosfer Bumi, kemudian berpijar dan
terbakar
akibat gesekan dengan atmosfer. Meteor ini sering disebut dengan bintang
beralih (the
shooting star).
Kalau meteori yang tercurah muncul dari satu titik dalam jumlah banyak, maka
disebut
dengan hujan meteor atau radian.
Contoh: hujan meteor Leonid dan Perseis.
c. Meteorit adalah batuan kosmis
(meteoroid) yang tidak habis terbakar hingga mencapai
permukan
Bumi. Meteorit tersebut mengandung mineral besi, nikel, platina, kalsium, dan
magnesium.
Selain itu meteorit juga mengandung hidrogen cair, helium, asam kisel dan unsur
berwarna
hijau gelas.
7.
Planet Kerdil (Pluto, Ceres, dan 2003 UB313/Xena)
Berdasarkan Resolusi No. 5 Sidang IAU ke-26
di Praha tahun 2006 bahwa benda langit bisa
disebut
planet apabila memenuhi tiga syarat, yaitu mengorbit Matahari, berukuran cukup
besar
sehingga
mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan
“bersih”
(tidak ada benda langit lain di orbit
tersebut). Berdasarkan definisi baru tersebut, Pluto tidak
berhak
termasuk planet karena tidak memenuhi syarat yang ketiga karena orbit Pluto
memotong
orbit
planet Neptunus, sehingga dalam berevolusi terhadap Matahari, kadang-kadang
Pluto
berada
lebih dekat dengan Matahari dibanding Neptunus (orbit Pluto memotong orbit
Neptunus).
Kini dalam wacana baru Pluto masuk kategori
planet minor atau planet kerdir sejenis asteroid
bersama
Ceres (benda langit terbesar pada asteroid). Di samping itu yang tergabung
dalam planet
kerdil
adalah 2003 UB313 atau Xena.
Petunjuk:
Jawablah
Pertanyaan-pertanyaan di BawahIni Sesuai Permintaan Pada Masing-masing Nomor!
1. Kemukakan inti perbedaan dari teori-teori
di bawah ini dengan menggunakan tabel!
a. Teori tentang terjadinya Tata Surya:
- Teori Kabut (Nebula) Kant--Laplace:
…..
- Teori Planetesimal (Chamberlain dan
Moulton): …..
- Teori Pasang-surut (Jeans dan Jefferys):
…..
b. Teori tentang terjadinya Jagad Raya:
- Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory): …..
- Teori Keadaan Mantap/tetap (Steady State Theory): …..
- Teori Mengembang dan Memampat (Oscillating Theory): …..
2. Kemukakan inti dari anggapan-anggapan yang
berkaitan dengan pusat Tata Surya dan/atau
Jagad Raya di bawah ini!
- Anggapan Geosentris: …..
- Anggapan orang Babilonia: …..
- Anggapan Heliosentris: …..
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Perintah:
a. Kemukakan planet-planet yang termasuk
Planet Dalam (Inner Planets)!
b. Kemukakan planet-planet yang termasuk
Planet Luar (Outer Planets)!
4. a. Karakteristik dari planet Jovian
adalah:
- ………………………………….
- ………………………………….
b.
Planet-planet yang termasuk planet Jovian adalah: ……, …….., ……., ………
5. Buatlah dengan menggunakan tabel periode
rotasi dan revolusi planet Merkurius, Venus,
Bumi,
dan Mars!
6. Urutkan fase Bulan dalam satu periode sinodik mulai dari gambar tengah
kiri (Bulan mati)!
- Bulan baru/Bulan mati - ..........................
- .................................... - ..........................
- .................................... - ..........................
- .................................... - ..........................
7.
Tuliskan karakteristik dari galaksi yang berbentuk spiral!
8. Apakah bentuk galaksi yang paling banyak ditemukan di
alam semesta? Berapa persen?
9. Galaksi
yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti, jaraknya 150.000tahun cahaya.
Pertanyaan:
Apakah nama galaksi yang dimaksud? Berapa
kilometer jararak keduanya?
10. Apa sajakah ciri-ciri dari galaksi itu?
a.
...........
b.
..........
c.
..........
11. Berikan 3 (tiga) contoh galaksi yang berbentuk
tak beraturan!
12. Kemukakan bentuk galaksi Bima Sakti jika dilihat
dari atas dan jika dilihat dari samping!
Dimanakah
posisi Matahari kita?
13. Menurut Teori Kontraksi, Bumi kita mengalami
penyusutan dan pendinginan sehingga
terbentuklah lembah-lembah dan gunung-gunung. Apa bukti dari teori
tersebut?
14. a. Apakah perbedaan antara konstelasi bintang
dengan zodiak?
b.
Masing-masing berikan tiga contohnya!
15. Tuliskan 3 (tiga) dari 6 (enam) ciri-ciri fisik
Matahari!
16. Hubungkan yang sesuai antara pernyataan dengan pilihan
jawaban pada anggota-anggota Tata
Surya dalam tabel di bawah ini!
No.
|
PERNYATAAN
|
PILIHAN JAWABAN
|
1.
|
Orbitnya
memotong orbit Neptunus sehingga tidak termasuk planet.
|
A. Venus
|
2.
|
Planet yang sering
dikenal sebagai bintang pagi dan bintang sore.
|
B. Satelit
|
3.
|
Planet yang
memiliki cincin yang bersifat konsentris.
|
C. Meteorit
|
4.
|
Merupakan
pengiring planet.
|
D. Saturnus
|
5.
|
Mengandung
mineral besi, nikel, platina, kalsium, dan magnesium.
|
E. Planetoid
|
6.
|
Bagian dari
kepala komet yang berupa selubung samping.
|
F. Pluto
|
7.
|
Semacam
planet kecil-kecil yang ada di antara Mars—Yupiter.
|
G.Koma
|
17. Berilah tanda cek (√) pada kolom benar jika pernyataanbenar danberilah
tandacek (√)
pada
kolom salah jika pernyataan itu salah!
No.
|
PERNYATAAN
|
BENAR
|
SALAH
|
1.
|
Nova adalah
bintang yang meledak hingga hancur berkeping-keping.
|
||
2.
|
Ursa Mayor
dan Ursa Minor merupakan galaksi berbentuk ellips.
|
||
3.
|
Kromosfer
merupakan atmosfer bawah Matahari yang berwarna merah dan hanya bisa dilihat
ketika terjadi gerhana Matahari Total.
|
||
4.
|
Meteor tampak
bersinar akibat terjadinya gesekan antara batuan kosmis dengan atmosfer Bumi.
|
||
5.
|
Markarian 348
merupakan galaksi terbesar di Jagad Raya dan berbentuk spiral.
|
||
6.
|
Bintang yang
suhunya paling rendah berwarna putih kebiru-biruan.
|
||
7.
|
Io, Europa,
dan Ganymede merupakan satelit terbesar pada planet Yupiter yang sering
disebut satelit Galilean.
|
Sumber:
1. Akhwan, Nur Hasan, dkk. ----. Geografi (Lembar Kerja dan Tugas) untuk SMA Kelas Xa.
Surabaya: Bintang Karya.
2. Gunawan, Totok, dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi Kelas X (Pelajaran Geografi untuk
SMA/MA. Jakarta: Inter Plus.
3. HS.,
Mukailani, dkk. 1986. Geografi.
Madiun (untuk kalangan sendiri).
4. Harmanto,
Gatot. 2008. Geografi Bilingual untuk
SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung:
Yrama Widya.
5. Hestiyanto,
Yusman. 2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X.
Ciawi-Bogor: Yudhistira.
6. Ischak.
1987. Geografi 2a. Klaten:
PT Intan Pariwara.
7. Khafid,
Syaiful. 1992. Buku Teks Pelengkap Mata
Pelajaran Geografi. Bandung: Indah Jaya.
8. Kuswanto,
dkk. 1980. Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa 2. Solo: Tiga Serangkai.
9. Meurah,
Cut, dkk. 2006. Geografi untuk SMA Kelas
X. Ciracas, Jakarta: Phibeta.
10. Nianto Mulyo, Bambang dan Suhandini, Purwadi.
2007. Kompetensi Dasar Geografi 1 untuk
Kelas
X SMA dan MA. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
11. Samadi. 2007. Geografi
1 SMA/MA Kelas X. Ciawi – Bogor: Yudhistira.
12. Simamora, P. 1984. Ilmu Falak (Kosmografi). Jakarta: C.V. Pedjuang Bangsa.
13. Sudharma, A.A. 1984. Alam Semesta Raya. Klaten: PT Intan Pariwara.
14. Tanudidjaja, Moh. Ma’mur dan Kartawidjaja, Omi.
1986. Penuntun Pelajaran Geografi.
Bandung:
Ganeca Exact.
15. Tim Penyusun. 1992. Prinsip Belajar Geografi Secara Efektif dan Efisien untuk SMA 2A.
Solo:
PT Tiga
Serangkai.
16. Waluya, Bagja. 2007. Geografi 1 SMA/MA untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Bandung: Armico.
17. Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Erlangga.
18. Widayat, Gunawan. 1988. Geografi 2. Klaten: PT Intan Pariwara.
19. Yani, Ahmad dan Ruhimat, Mamat. 2008. Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer untuk
Kelas
X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Langganan:
Postingan (Atom)